Kamis, 30 Agustus 2007

Bayar pajak; optimis bebas utang.


Pada pertengahan juli 2007 lalu pemerintah mengumumkan akan menarik pinjaman baru sebesar Rp. 2,8 triliun untuk membiayai defisit APBN 2007 yang naik dari 1,1% menjadi 1,6% terhadap PDB. Padahal saldo utang luar negeri kita diperkirakan mencapai US$59 miliar lebih atau sekitar Rp 531 triliun. Salah satu penyebab defisit tersebut adalah penurunan dalam penerimaan pajak dan hibah.
Mengapa harus utang lagi? Kemungkinan pertama, demi mengejar pertumbuhan ekonomi, pembangunan tidak boleh berhenti meskipun dibiayai dengan pinjaman. Kedua, ketergantungan kita terhadap utang sudah sangat tinggi. Beban utang yang semakin menggunung sulit untuk dilunasi sehingga ada kecenderungan untuk menambah utang baru yang akan semakin menambah ketergantungan kita. Belum lagi beban pembayaran bunganya yang semakin meningkat.Dalam lima tahun ke depan, pokok dan bunga utang yang harus dibayar Indonesia mencapai RP 150 triliun.
Akankah hal ini berjalan terus hingga nanti anak cucu kita juga ”menikmatinya”?
Bukan hal yang tidak mungkin jika Indonesia dapat bebas dari beban utang luar negeri seperti halnya Korea Selatan yang setelah bebas dari utang luar negerinya kini bahkan menjadi negara kreditor. Perbaikan kondisi dalam negeri yang tidak kondusif, birokrasi yang kaku, korupsi, dan lain-lain harus dibersihkan terlebih dahulu agar pemanfaatan utang luar negeri dapat optimal sehingga menstimulus pertumbuhan yang berlanjut. Selain itu laju pertumbuhan ekspor nonmigas seperti dikatakan oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla harus lebih ditingkatkan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.Tidak kalah pentingnya, penerimaan dari sektor pajak harus terus digenjot jika kita ingin lepas dari ketergantungan utang.
Kesadaran wajib pajak untuk membayar kewajiban pajaknya akan sangat membantu memperlancar semua program pemerintah. Dana yang dihimpun dari masyarakat melalui pajak akan menjadi darah optimisme bagi seluruh usaha dalam pembangunan di segala bidang yang pada gilirannya akan membebaskan bangsa kita dari utang demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Semoga.

Dirangkum dari TRUST juli 2007.

Tidak ada komentar:

 

© blogger beta templates | Webtalks