Jumat, 21 September 2007

Tentukan Kiblat dengan Google Earth



Pernahkah anda sholat di masjid dengan sudut shaf yang tidak searah / tegak lurus dengan bentuk bangunan masjidnya? Pertanyaan yang menggelitik dalam benak saya adalah, apakah arah shaf yang tidak mengikuti bentuk bangunan tersebut benar-benar lurus ke arah kiblat / Ka’bah? Apakah berkurangnya kapasitas masjid dengan arah shaf tersebut sebanding dengan tegak lurusnya arah sholat kita. Kalau benar-benar lurus, bagaimana menentukannya? Apakah dengan kompas kemudian membandingkan sudutnya dengan letak Arab Saudi di peta dunia? Mungkin demikian caranya dahulu sebelum ada teknologi satelit.
Kini, kemajuan teknologi sangat terasa manfaatnya bagi kehidupan kita. Apalagi dengan adanya aplikasi dari Google yang membuat bola dunia seolah-olah ada di genggaman kita, Google Earth.

Ya. Google Earth ternyata tidak hanya dapat digunakan untuk melihat lingkungan rumah kita atau tempat-tempat tertentu melalui citra satelit, tapi juga bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat secara akurat. Ketika iseng-iseng “bermain” dengan ruler Google Earth untuk mengetahui berapa jarak yang dulu saya tempuh untuk berjalan kaki pulang pergi antara rumah dengan kampus tempat kuliah dulu, saya praktis hanya menggunakan garis lurus ruler kemudian memperhatikan berapa jarak yang ditampilkan oleh ruler tersebut. Saya melupakan “garis lurusnya”.Pertanyaan kedua pada awal artikel ini InsyaAllah dapat dijawab oleh Google Earth . Kira-kira begini caranya:
1.Jika Anda belum memiliki Google Earth, download aplikasi tersebut di sini dan install di komputer anda.
2.Untuk menjalankannya pertama kali komputer anda harus terhubung ke Internet, dan ada baiknya koneksi tersebut memiliki bandwith yang cukup besar agar lebih nyaman dan optimal saat memanfaatkan Google Earth.
3.Setelah itu jalankan aplikasi Google Earth.
4.Ketik nama kota anda di kolom “fly to” pada Search Panel di bagian kiri aplikasi dan carilah lokasi yang ingin Anda tentukan, misalnya masjid di sekitar lingkungan Anda. Gunakan Navigation control seperti saya jelaskan pada artikel saya sebelumnya.
5.Beri tanda dengan menekan icon Add Placemark. Simpan tempat tersebut dengan memilih File, Save, Save My Places. Pastikan nama tempat tersebut muncul pada Places Panel.
6.Kemudian cari letak Ka’bah dengan mengetikkan “Kaaba” di kolom fly to pada Search Panel. Setelah muncul gambarnya, zoom untuk menentukan titik acuan.
7.Klik icon ruler.
8.Klik sekali pada titik acuan di Ka’bah tadi, kemudian klik ganda nama lokasi Anda yang ada di Places Panel. Biarkan layar monitor “menerbangkan” Anda ke sana.

9.Ketika tiba di tempat tujuan, akan tampak garis yang berasal dari titik acuan di Ka’bah tadi. Lihatlah arah garis tersebut kemudian klik di lokasi Anda, misalnya di sudut belakang masjid kampus UGM.

10.Silahkan ambil sendiri kesimpulannya….
Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishowab..

Share/Bookmark

11 komentar:

A. Mommo mengatakan...

hehehe,,, iya ya, tekhnologi memang canggih, ayo kita belajar bersama-sama, berjuang memerangi orang2 yang gaptek (padahal aku jg gaptek lo :D)

asal jangan menentukan tekhnologi sebagai kiblat.

Andi Sulistiyo mengatakan...

Sip!!!! Jangan orangnya yang diperangi pak mommo... Gapteknya aja deh..... :)

Abunadia mengatakan...

He...he..menarikjuga pak. kalo dulu, selalu ada pengumuman , pada jam, tanggal tertentu dimana matahari terletak pas di atas kabah. so, pada waktu itu, bayangan kita merupakan arah kiblat....gampang kan....! cuman, menentukan kapan matahari tepat diatas kabah...itu kudu pake tecknologi....gitu pak..
ditunggu artikel technologi lainnya... ya..

Andi Sulistiyo mengatakan...

Makasih komentarnya pak Nanang.... Moga-moga cepet dapet informasi yang lain segera.....

abiechacha mengatakan...

Kayaknya tiap masjid, mushola, surau harus pada online pak, biar arah kiblatnya bener-bener pas...top mar ko top!

Andi Sulistiyo mengatakan...

Bos rofiq kalo mau jadi penyandang dana, saya dukung deh..... :)) Luar biasa....
Mungkin lebih tepat memanfaatkan teknologi ini ketika akan membangun masjid, surau atau mushola. Biar lebih tepat ajah....

fajar prihatno S.E.,M.Acc. mengatakan...

sepertinya sudah saatnya perlu dibikin google moon biar bisa menentukan 1 ramadan dan 1 syawal dengan tepat

swijanarko mengatakan...

bagus juga tuh, biar sholatnya searah dengan kiblat, biar makin afdhol.top bosss

Mas Farhan mengatakan...

Yang paling top, kalo ada teknologi yang bisa bikin NU sama Muhammadiyah lebaran bareng. Kalo kiblatnya mah udah sama tho hehe...

jimbo mengatakan...

teknologi yang lumayan bermanfaat...
cuma masalahnya akan menjadi repot kalo masjid atau mushola tempat kita sholat ternyata tidak bener2 lurus seperti terarah dalam google earth...kita kan menghadapnya jadi aneh...
yang penting kan bukan arahnya...tapi niat kita menghadap kemana...
anyway...teknologi yang cukup membantu...

E-IMAN-S mengatakan...

Wah ide bagus Mas Andi, sudah seharusnya teknologi yang diciptakan manusia dapat memudahkan kehidupan kita, termasuk dalam kehidupan beragama. Apalagi ini menyangkut ibadah sholat, ibadah yang pertama kali akan dihisab. Seandainya itu diterapkan, apakah kita siap untuk merubah arah masjid kita yang mungkin sudah puluhan tahun berdiri. Oleh karena itu, perlu dukungan Pemerintah untuk memfasilitasi masalah ini.

 

© blogger beta templates | Webtalks