Rabu, 09 Desember 2009

Berkah Modernisasi


Hari ini tanggal 9 Desember 2009 diperingati sebagai hari Anti Korupsi Sedunia. Omong2 masalah korupsi, alhamdulillah kantor tempat bekerja termasuk pelopor modernisasi yang berarti juga Anti Korupsi.

Kebetulan, baru2 ini telah diterbitkan secara internal buku yang berjudul “Berbagi Kisah & Harapan, Perjalanan Modernisasi Direktorat Jenderal Pajak”.

Saya kurang tau, apakah buku itu akan dicetak dan dikomersilkan atau tidak, tetapi yang saya denger (semoga tidak benar),sudah ada "pihak luar" yang berencana mencetak(dan mengkomersilkan)nya.

Tulisan dibawah ini semacam resensi tentang buku tersebut. Ditampilkan di blog ini seijin penulisnya. Silahkan klik Read More kalo mau baca lengkapnya.... judul asli: "Manusia-manusia Langit"


"MANUSIA-MANUSIA LANGIT"

Kabar telah terbitnya buku “Berbagi Kisah & Harapan, Perjalanan Modernisasi Direktorat Jenderal Pajak” membuatku semakin penasaran untuk segera membacanya, apalagi sebelumnya membaca pengumuman judul – judul kisah yang terpilih yang sebagian judulnya cukup provokatif mengundang minat untuk membacanya…..tapi bagaimana caranya ya?….apakah DJP akan mengirimkan buku – buku tersebut ke setiap kantor atau membuatnya dalam bentuk softcopy…..pertanyaan – pertanyaan yang berputar di kepalaku….

Beruntung salah satu pegawai kantorku termasuk menjadi salah satu penulis yang kontribusinya terpilih untuk dimuat dalam buku tersebut, sehingga mendapat prioritas untuk mendapatkan buku berkah terlebih dahulu, tapi apa daya ternyata peminatnya gak sebanding dengan jumlah buku yang cuma satu….walhasil antrian pun dibuat, dan setelah lebih dari satu minggu menunggu akhirnya kesabaranku membuahkan hasil, dan aku semakin beruntung karena mendapatkan buku tersebut pas dengan libur panjang Idul Adha kemarin.

Tiga hari liburan, disela – sela waktu bersama keluarga, halaman demi halaman kuselami setiap kisah nyata yang dituturkan para penulisnya, mulai dari kisah yang sangat sederhana sampai kisah yang menurutku bukan manusia biasa yang sanggup mengalaminya, sungguh semua kisah yang penuh nilai dan memberikan energi positif bagi para pembacanya…….dan bersamaan dengan bunyi azan dzuhur pada hari libur terakhir dari masjid kompleks, akhirnya selesai juga aku membaca buku berkah ini.

Saat membaca kisah – kisah nyata tersebut tak terasa bibir ini tersenyum membayangkan bagaimana cerdiknya wajib pajak yang diawasi oleh mbak Hanik, karena gak bisa lagi ngasih amplop maka transfer pulsa pun menjadi jalan keluarnya, namun ternyata idealisme yang penuh kesungguhan senantiasa mendapat inspirasi dan diberi jalan keluar oleh-Nya, maka pulsa pun dikembalikan dengan mentransfer kembali ke telepon genggam wajib pajak, aku berpikir mungkin kisah seperti ini satu - satunya yang pernah ada di Indonesia dan itu dilakukan oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

Pada menit berikutnya hati ini terasa sesak dan takjub ketika membaca kisah sahabatku Hermawan yang harus berusaha keras meyakinkan penduduk desa yang menganggap penolakan hadiah dari penduduk desa karena nilainya yang terlalu kecil dan ketika ikut merasakan bagaimana perjuangan batin mas Sri Sulton yang harus meninggalkan istri dengan anak sulung yang berkebutuhan khusus…..

Akhirnya bening air ini siap tumpah ketika membayangkan perjuangan mas Nur Fathoni dan mas Ari Saptono ketika harus membuktikan idealisme mereka disaat – saat dimana aku yakin jika berada dalam kondisi seperti itu hanya akan ada segelintir orang yang mampu melewatinya,……dan hati kecil ini berbisik inikah bukti firman Tuhan dalam kitab-Nya “Janganlah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan menyatakan dirimu beriman padahal belum datang ujian kepadamu. Sungguh, orang-orang sebelum kamu telah diuji sampai-sampai mereka bertanya ”kapankah datang pertolongan Allah.”. …. sungguh beruntung, mereka berdua adalah orang – orang yang aku yakini lulus ujian itu.

Walaupun akhirnya Allah semakin menyempurnakan ujian bagi mereka dengan dipanggilnya buah hati mereka berdua ananda Haura dan ananda Razan………….namun saat ini aku yakin bahwa Haura dan Fazan yang sedang bermain – main di taman surga pasti sedang berbangga – bangga kepada malaikat dan Tuhannya bahwa mereka memiliki ayah – ayah yang luar biasa, yang mungkin melebihi para malaikat yang saat ini sedang bermain dengan mereka.

Puluhan kisah lainnya semakin meyakinkan aku…sungguh sebetulnya bangsa ini tidaklah sejelek dan sepesimis yang dibayangkan, masih banyak orang – orang yang ingin berbuat baik untuk negeri ini, dan aku yakin 67 kisah ini hanyalah sebagian kecil dari ratusan bahkan ribuan kisah lain yang mungkin jauh lebih heroik. Seiring dengan bergulirnya waktu……seandainya dibukukan, aku juga yakin akan terdapat ratusan jilid kisah serupa yang akan menghiasi perjalanan modernisasi DJP.

Buat anda semua yang telah berbagi kisah dalam buku berkah ini, yakinlah bahwa seluruh rakyat Indonesia mencintai dan membutuhkan kalian……..jika penulis Helvy Tiana Rosa pernah menulis buku yang berjudul “Bukan di Negeri Dongeng” yang bertutur tentang kisah – kisah wakil rakyat yang ‘melawan arus’ dan tetap memegang idealisme, maka anda semua sangat - sangat layak disandingkan dengan wakil – wakil rakyat tersebut. Bahkan buku dia yang lain yang berjudul “Manusia – Manusia Langit” yang berkisah tentang perjuangan para pembela kebenaran walaupun harus gugur di medan pertempuran……..maka menurutku Anda semuapun pantas mendapat julukan “Manusia – Manusia Langit”.

Aku yakin setelah membaca kisah – kisah dalam buku ini akan ada sesuatu yang tertinggal dalam batin para pembaca dan keinginan untuk melakukan hal yang serupa, untuk itu bolehlah kita mengambil pelajaran dan mengutip nasehat orang bijak “mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai saat ini juga”. Serta mengutip tulisan salah satu kontributor “sudah cukup anak bangsa ini mengeluh dan saling menyalahkan. Lebih baik menyalakan satu lilin daripada mengutuk kegelapan”..…mari kita menjadi lilin - lilin kecil yang siap bertebaran di negeri ini untuk kembali menerangi bumi pertiwi yang hampir gelap ini.

Terakhir, meminjam ungkapan Ramadhan KH ketika mengomentari sebuah buku yang cukup inspiratif…….” bahwa semakin banyak orang lain yang tersentuh oleh keberadaan kita, semakin besarlah nilai hidup kita”…. maka agar hidup para penulis yang aku yakin sudah bernilai menjadi semakin bernilai, maka kembali meminjam istilah Ramadhan KH……”hadapkanlah tulisan ini pada orang banyak“, karena aku yakin bisa menjadi kaca bagi semua orang mulai dari presiden hingga rakyat jelata.



yayak@kayu putih

12 Dzulhijah 1430H


M. Hudaya Rosad | 03 December 2009

Download Buku Berkah Modernisasi di sini

Share/Bookmark

Tidak ada komentar:

 

© blogger beta templates | Webtalks